Setapak demi setapak ku lalui. Detik demi detik ku rasakan waktuku berjalan. Cobaan demi cobaan datang silih berganti. Sering kali aku bertanya, sampai kapan ini berlalu? Kapan aku mendapatkan kemenanganku?
Allah menguji kesabaranku, menggoyah imanku, menghancurkan alam sadarku. Aku tau, Allah inginkan aku putus asa. Allah inginkan aku bisa menyerah sampai sini. Allah inginkan aku menjalankan pikiran bodohku, untuk mengakhiri hidup dengan tragis. Tapi tidak, aku tidak akan seperti itu.
Percaya atau tidak, aku bisa melalui ini semua. Walau berjalan lambat. Tetapi semuanya pasti akan selesai dengan baik.
Ketika aku merenung, saat itu juga terdengar adzan subuh yang dikumandangkan dengan sangat indah. Segera aku bangkit dari tempat tidurku, berjalan perlahan untuk mengambil air wudhu. Ku kenakan mukenah ibuku, menutupi auratku. Umurnya melebihi umurku. Tapi terlihat indah, walau mukenah yang ku kenakan sudah sangat lusuh. Lalu segera ku dirikan sholat. Diawali takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam. Diakhir sholat, ku kirimkan doa untuk kedua orang tuaku, keluargaku, serta teman-temanku. Terakhir, dengan menitikkan air mata, ku kirimkan doa untuknya. Semoga dia diberi kesadaran oleh Allah dan diampuni dosa-dosanya.
Aku tidak mendoakan diriku sendiri. Karena menurutku, lebih baik mendoakan orang lain, dan nantinya mereka pula yang akan mendoakanku.
ada rahasia dibalik rahasia….